Minggu, 29 April 2012

Mentan: Alih Fungsi Lahan di Indonesia Mengkhawatirkan
Ilustrasi. Foto: Koran SI
ILUSTRASI
DENPASAR - Menteri Pertanian (Mentan) Suswono menyatakan prihatin dengan terjadinya alih fungsi lahan secara besar-besaran di Tanah Air yang dalam setahunnya bisa mencapai 140 ribu hektare (ha). Menurut Suswono, alih fungsi lahan di seluruh Indonesia saat ini berada pada tingkat mengkhawatirkan.

"Dalam setahun saja terjadi konversi lahan pertanian sebanyak 140 ribu ha untuk berbagai kepentingan," katanya di sela panen raya dan penyerahan secara simbolis pupuk decomposer, di Denpasar, Minggu (29/4/2012).

Angka itu pun masih sebatas data dan diyakini masih ada lahan kecil-kecilan yang luput dari perhatian, namun telah dikonversikan.

Dia mencontohkan, bila terus terjadi secara terus menerus dan meluas di berbagai tempat, lahan sawah seluas satu are saja jika dialihfungsikan untuk membangun gedung, maka akan mengancam lahan pertanian di Indonesia.

Berdasarkan catatannya, kondisi alih fungsi lahan yang paling memprihatinkan terjadi di Pulau Jawa, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi dan Bali.

"Beberapa daerah yang disebutkan tersebut sebenarnya memiliki lahan cukup produktif namun seringkali terjadi alih fungsi," sebut dia.

Di Pulau Sumatera dan Kalimantan, misalnya, alih fungsi sering terjadi dari lahan sawah ke lahan sawit. Hal itu merupakan ancaman produksi pangan nasional Indonesia.

Dengan kondisi tersebut, pihaknya berharap pemerintah daerah segara mengambil langkah cepat dan efektif untuk mencegah terjadinya alih fungsi lahan secara massif.