Senin, 07 Mei 2012

RI Pengekspor Rotan Terbesar di Pasar AS
 
 Junaedi (31), menyelesaikan kerajinan rotan di Jalan Raya Kalimalang, Jakarta Timur, Senin (10/10/2011). Pemerintah memutuskan tetap mengekspor rotan dengan memperpanjang Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2009. Sejak beberapa bulan yang lalu, Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian membentuk tim untuk merevisi aturan itu salah satu usulannya penghentian ekspor rotan.

JAKARTA - Nilai ekspor rotan Indonesia ke Amerika Serikat terus meningkat. Indonesia yang merupakan pengekspor rotan terbesar ke pasar AS mencatat nilai ekspor 11,02 juta dollar AS pada tahun 2011. Angka itu naik dari 9,89 juta dollar AS pada 2010.
Pemerintah Indonesia pun akan berusaha meningkatkan nilai ekspor rotan dengan sejumlah cara, salah satunya mengikutsertakan perusahaan-perusahaan rotan dalam pameran internasional. "Angka ini masih sangat kecil dibandingkan dengan potensi yang ada dan bahan baku rotan yang dimiliki Indonesia. Untuk itu, kami akan terus mendorong agar ekspor produk rotan ke AS terus meningkat," jelas Atase Perdagangan Indonesia untuk Washington DC, Ni Made Ayu Marthini, dalam rilis yang diterima Kompas.com, Senin (7/5/2012).
Sebagai salah satu upaya mendorong ekspor produk rotan untuk meningkat, Indonesia pun ikut serta dalam pameran furniture International Home Furnishing Center (IHFC) yang berlangsung di North Carolina, Amerika Serikat, selama 21-26 April kemarin. Dalam pameran furnitur yang berusia 102 tahun ini, pemerintah Indonesia menghadirkan Indonesia Rattan Furniture Pavilion yang ditempati oleh 12 perusahaan Indonesia terdiri dari 11 perusahaan furnitur rotan dan 1 perusahaan cat untuk furnitur rotan.
"Kesebelas perusahaan furnitur rotan tersebut diharuskan mengganti minimum 50 persen barang- barang yang dipajang di setiap musim pameran tiba. Hal ini bertujuan agar memberi kesan bahwa produk yang dipamerkan sangat beragam. Kemudian perusahaan yang turut serta juga berganti setiap tahun atau setiap tiga kali pameran berlangsung," tambah Made.
Dari 11 perusahaan furnitur rotan tersebut, beberapa diantaranya telah melakukan ekspor ke AS, antara lain PT Tanamas Industri Comunitas; PT Surya Abadi Furniture; PT Kernel Indonesia Potential; PT Aida Rattan Industry; dan PT Bines Raya. PT Tanamas Industri Comunitas bahkan telah melakukan penjualan regular ke department store terkenal di AS, yaitu Target dan Company. Sedangkan PT Bines Raya telah menjadi pemasok untuk beberapa hotel yang memfokuskan diri pada desain moderen. Dan PT Kernel Indonesia Potential, sebanyak 70 persen ekspornya ke AS adalah untuk memasok toko wholesale "Goods to Go".
Made mengatakan bahwa partisipasi melalui display permanen selama lima tahun sangat baik dan perlu ditiru dalam rangka promosi produk Indonesia di luar negeri. "Pameran permanen seperti ini akan membantu branding karena produk furniture rotan Indonesia akan secara trus menerus hadir di High Point, North Carolina," imbuhnya.
"Kami menekankan keunikan rotan sebagai bahan furnitur yang ramah lingkungan, secara struktur kuat, menarik dan lentur. Selain itu, kami mengajak para buyers untuk menjadikan rotan semakin terkenal dan dicari, karena Indonesia siap menjadi pusat rotan dunia," pungkas Made.